<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-format="fluid"
data-ad-layout-key="-fb+5w+4e-db+86"
data-ad-client="ca-pub-2756391701193727"
data-ad-slot="9470846555"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-format="fluid"
data-ad-layout-key="-fb+5w+4e-db+86"
data-ad-client="ca-pub-2756391701193727"
data-ad-slot="9470846555"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.
Dalam kelahirannya seperti yang dikisahkan dalam cerita sebelumnya, seorang putri bernama Kunti yang pada suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, bernama Resi Durwasa. Atas jamuan itu, Durwasa merasa senang dan menganugerahi Kunti sebuah ilmu kesaktian semacam mantra yang dapat digunakan untuk memanggil dewa dan mendapat anugerah seorang putra dari dewa tersebut.
Suatu hari di usia yg masih muda belia tanpa pikir panjang Kunti mencoba mantra tersebut sambil memandang matahari terbit. Akibatnya, dewa Surya penguasa matahari muncul menampakkan diri dan menganugerahi seorang putra yang di beri Nama Karna.
Seketika itu Kunti ketakutan dan mencoba menolak karena ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan mantra itu saja. Surya menyatakan dengan tegas bahwa mantra tersebut bukanlah mainan. Dengan sabda sang dewa, Kunti pun mendapatkan putra. Surya lalu kembali ke kahyangan.
Karena demi menjaga nama baik negaranya, Kunti yang Mempunyai Anak sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya" yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi itu kemudian terbawa arus sampai akhirnya ditemukan oleh Adirata yang bekerja sebagai kusir kereta di Kerajaan Kuru atau Kerajaan Hastinapura.
Adirata dan istrinya dengan gembira menjadikan bayi tersebut sebagai anaknya. Karna sejak lahir sudah memakai pakaian perang lengkap dengan anting-anting dan kalung yang ternyata merupakan perisai sakti pemberian Dewa Surya.
Putra Dewa Surya Karna diasuh dan dibesarkan dalam keluarga Adirata, sehingga ia dikenal dengan julukan Sutaputra atau anak kusir. Julukan lainnya yang lebih terkenal adalah Radheya, yang bermakna "anak Radha" (istri Adirata).
Karna putra Surya meskipun tumbuh dalam lingkungan keluarga kusir, Karna justru berkeinginan menjadi seorang perwira kerajaan. Karna kecil lebih tertarik belajar ilmu perang khususnya dalam ketrampilan memanah daripada meneruskan tradisi keluarganya menjadi kusir kereta Raja.
Karena Karna bukan dari kasta Ksatria, banyak orang yang mencemooh Karna putra Dewa Surya itu karena keinginanya yang besar ingin menjadi perwira.
Pada zaman tersebut seorang kasta sudra dilarang untuk menjadi prajurit/perwira karena itu hanya untuk kasta ksatriya saja.
Atas saran Bisma, Karnapun berpetualang untuk mendalami ilmu perang. Karna mencoba mendaftar ke perguruan Resi Drona yang saat itu sedang mendidik para Pandawa dan Kurawa. Akan tetapi, Drona menolak menjadikan Karna sebagai murid karena ia hanya sudi mengajar kaum ksatriya saja.
Karna yang sudah bertekad bulat memutuskan untuk mencari guru lain, dan ia pun menyamar menjadi kaum Brahmana agar mendapatkan pendidikan dari Parasurama.
Parasurama adalah guru dari Bisma dan Guru Drona, jadi, Karna mendapatkan guru yang lebih baik dari Guru Drona. Malangnya, Ia ketahuan berbohong lalu ia dikutuk oleh Parasurama kelak pada waktunya ilmu yang diajarkannya tidak berguna lagi untuknya.
Bersambung.......
<script type="text/javascript">
( function() {
if (window.CHITIKA === undefined) { window.CHITIKA = { 'units' : [] }; };
var unit = {"calltype":"async[2]","publisher":"MANEGES59","width":550,"height":250,"sid":"Chitika Default"};
var placement_id = window.CHITIKA.units.length;
window.CHITIKA.units.push(unit);
document.write('<div id="chitikaAdBlock-' + placement_id + '"></div>');
}());
</script>
<script type="text/javascript" src="//cdn.chitika.net/getads.js" async></script>
No comments:
Post a Comment